Rabu, 12 Juni 2013

Bencana Alam di Indonesia 5 (Bencana di Musim Angin Barat)

Macam-macam Bencana
Bulan Desember, Januari dan Februari adalah masa bertiupnya angin barat di sebagian besar Kepulauan Indonesia. Bersamaan dengan itu juga terjadi curah hujan yang tinggi. Konsekuensi dari keadaan tersebut adalah terjadinya gelombang tinggi di perairan Kepulauan Indonesia. Sementara itu di darat terjadi banjir, tanah longsor dan angin ribut.
Perencanaan Menghadapi Bencana
Kepulauan Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia. Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, dan Benua Asia terletak di belahan bumi utara; sedang Kepulauan Indonesia di khatulistiwa. Konsekuensi dari keadaan tersebut salah satunya adalah kawasan Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh monson yang bergerak dari Banua Australia ke Asia dan sebaliknya pada waktu-waktu tertentu.
Pada bulan Desember, Januari dan Februari, angin bertiup dari Benua Asia ke Benua Australia. Sebaliknya, pada bulan Juni, Juli dan Agustus, angin bertiup dari Benua Austalia ke Benua Asia. Pergantian musim angin tersebut berlangsung sepanjang tahun secara teratur. Berkaitan dengan bencana yang berasosiasi dengan musim angin barat di atas, maka dapat dipastikan bahwa asosiasi bencana tersebut akan berulang juga secara teratur setiap tahun.
Asosiasi bencana alam yang datang ketika musim angin barat telah diketahui. Lokasi kejadiannya pun diketahui sehingga dapat dipetakan penyebarannya. Apabila suatu kejadian dapat diketahui lokasi dan waktu kejadiannya, maka dapat pula direncanakan tindakan atau upaya untuk menghadapi dampaknya.
Untuk dapat membuat perencana menghadapi bencana, maka perlu dikatahui aneka dampak dari bencana tersebut bagi kehidupan manusia.
Dampak Bencana Alam bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh atau dampak dari berbagai bencana tersebut diatas terhadap kehidupan manusia di Kepulauan Indonesia terjadi dalam berbagai bentuk. Berikut ini digambarkan secara singkat tentang hal itu.
Gelombang tinggi memberikan pengaruh dalam bentuk terganggunya aktifitas pelayaran di perairan maupun di selat-selat yang menyebabkan terganggunya pelayaran antar pulau, serta nelayan tidak dapat ke laut mencari ikan. Terganggunya pelayaran antar pulau atau penyeberangan menyebabkan terganggunya transportasi barang dan manusia antar pulau. Sebagai contoh, terganggunya penyeberangan di Selat Sunda. Gelombang tinggi di perairan selat tersebut menyebabkan penyeberangan ferri tidak dapat beroperasi. Dampak lanjutannya adalah truk-truk pengangkut barang tidak dapat menyeberang. Kerugian ekonomi terjadi antara lain karena terlambatnya pengiriman barang. Untuk daerah-daerah yang pengiriman bahan pokok semata-mata melalui penyeberangan atau pelayaran antar pulau, terganggunya pengiriman barang mengakibatkan terganggunya kehidupan masyarakat dalam bentuk langkanya barang pokok dan naiknya harga-harga. Selain itu, untuk pulau tertentu, musim angin yang menyebabkan gelombang tinggi dapat menyebabkan pulau tersebut terisolir; seperti Pulau Bawean.
Banjir menyebabkan tergenangnya daerah pemukiman, pertanian dan terganggunta transportasi darat karena jalan-jalan yang tergenang. Kerugian ekonomi terjadi karena rusaknya rumah-rumah, lahan pertanian dan sarana transportasi; selain itu juga dapat terjadi kerugian karena terganggunya kegiatan pengiriman barang melalui jalan darat seperti melalui jalan tol. Misalnya banjir yang terjadi di awal tahun 2013 ini yang menggenangi jalan tol Jakarta – Merak.
Tanah longsor menimbulkan kerugian dalam bentuk rusaklnya rumah bila longsor mengenai rumah, dan mengganggu transportasi bila longsor yang terjadi menimbun jalan. Sementara itu angin ribut menyebabkan kerusakan rumah-rumah yang terkena.

0 komentar:

Posting Komentar