Rabu, 12 Juni 2013

Deretan Bencana Alam Terburuk Sepanjang 2011

Tsunami di Jepang.
Metrotvnews.com, Jakarta: Sederet bencana alam yang terjadi pada tahun 2011 di belahan dunia. Mulai dari benua Asia hingga benua Eropa. Tidak sedikit nyawa manusia yang hilang akibat bencana dahsyat tersebut. Berikut bencana alam terburuk sepanjang tahun 2011.

January 2011, cuaca ekstrim di beberapa daerah di Eropa merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. Tercatat 6.000 penerbangan menuju Inggris harus dibatalkan. Di Rusia, cuaca terdingin terjadi pada tahun 2011. Sedangkan di belahan Eropa utara mengalami badai artik berkepanjangan.

Banjir deras juga menjadi bencana terburuk sepanjang sejarah Australia. Banjir terjadi karena hujan terus mengguyur Australia selama 24 jam tanpa henti. Sungai Brisbane meluap dan menyebabkan banjir setinggi 15 kaki atau sekitar 4,5 meter. Sedikitnya 20 ribu rumah warga rusak parah akibat meluapnya air Sungai Brisbane.

Pada Februari lalu, gempa dahsyat berkekuatan 6.3 skala Richter mengguncang Selandia Baru. Gempa itu merusak Kota Christchurch, menghancurkan sedikitnya 1000 bangunan. Tidak kurang dari 200 nyawa melayang pada bencana ini.

Maret lalu, gempa yang disertai tsunami menerjang Jepang. Gempa berkekuatan 8.9 skala Rrichter itu menjadi salah satu dari llima gempa besar yang ada di dunia. Gelombang tsunami diperkirakan membawa 10 juta ton air yang menerjang Jepang. Sekitar 10 ribu jiwa melayang karena bencana ini. Sekitar 95 persen rumah warga rusak parah karena hanyut terbawa arus air.

Gempa yang disertai tsunami yang melanda Jepang juga mengganggu kerja reaktor nuklir di kawasan Fukushima Daiichi. Hal ini menjadi teror bagi warga Jepang dan juga dunia. Total kerugian materil pada bencana ini diperkirakan mencapai 31 miliar dollar Amerika.

Pada April lalu, angin topan menerpa hampir di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Dalam waktu 48 jam, sekitar 200 angin topan menerjang 16 negara bagian Amerika Serikat, dan menewaskan sedikitnya 38 orang. Angin topan ini tetap berlanjut selama dua minggu. Total kegiatan angin topan yang menerjang 16 negara bagian di Amerika Serikat mencapai 753. Ini merupakan angka kejadian tertinggi sepanjang sejarah.

Pada 31 Agustus 2011, banjir bandang yang disebabkan oleh gelombang laut China selatan. Ombak silang yang sering terjadi hampir di setiap tahun ini, menjadi tontonan warga sekitar. Celakanya arus ombak yang sangat kencang masuk ke aliran Sungai Qiantang yang menyebabkan, banjir bandang.

Bencana ini terjadi di Provinsi Zhejiang China bagian timur. Sedikitnya 20 orang mengalami luka parah. Kebanyakan dari korban adalah pengunjung yang berada paling dekat dengan pagar sungai.

Pada Oktober lalu, banjir dan longsor yang melanda beberapa negara hampir di seluruh dunia. Banjir yang melanda Thailand merupakan yang terburuk sepanjang 50 tahun terakhir. Banjir itu merusak lahan pertanian hingga empat juta hektare. Sekitar 10 ribu orang harus dievakuasi dan menetap di pengungsian.

Masih di bulan yang sama, gempa dengan kekuatan 7.2 skala Richter mengguncang Turki. Gempa ini merusak 2000 bangunan dan menewaskan sedikitnya 6000 jiwa.

Pada 5 November 2011, banjir yang menimpa Genoa, Italia, mengakibatkan kerusakan parah. Banjir yang terjadi pada pagi hari itu menyapu sedikitnya 100 mobil mewah. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengklaim, banjir terparah sepanjang tahun 2011 yang menerjang Italia ini karena kesalahan konstruksi. Sedikitnya enam orang meninggal karena bencana itu.

Desember lalu, banjir disertai tanah longsor yang disebabkan penebangan kayu liar melanda Filipina. Diperkirakan 350 ribu orang di 13 provinsi kehilangan tempat tinggal. Sarana-sarana umum seperti gedung sekolah dan infrastruktur umum lainnya hancur setelah dilanda banjir yang terjadi pada dini hari itu.

BENCANA ALAM DI INDONESIA: BANJIR



Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air, peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering, banjir pada umumnya disebabkan oleh air air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi, kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya.

Bangsa Indonesia tidak perlu saling menyalahkan siapa pun dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena untuk memperbaikinya harus datang dari diri sendiri yang terwujud dalam kesadaran kolektif, kata KH Hasyim Muzadi. "Kita tak bisa menentukan, mengapa bencana itu terjadi, tetapi yang terbaik mengacu kepada Al Quran dan hadist," ujarnya selaku naib atau wakil Amirul Haj pada khutbah wukuf di Arafah, Senin. Berpegang kepada Al Quran dan hadist bertujuan mengetahui gambaran, mengapa bencana tersebut terjadi, karena di balik bencana tersebut diberikan khusnul khatimah.

BENCANA ALAM DI INDONESIA BANJIR

Latar Belakang Terjadinya Banjir

1. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air, peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering, banjir pada umumnya disebabkan oleh air air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi, kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin, setiap tahun pasti dating banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam “biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hampir diseluruh Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah termasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar. Erosi banjir:


Ø Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
Ø Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
Ø Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
Ø Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
Ø Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
Ø Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
Ø Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, danbanjir laut pasang.
Ø Banjir Sungai: Terjadi karena air sungai meluap.
Ø Banjir Danau: Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Ø Banjir Laut pasang: Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2. Penyebab Terjadinya Banjir Akibat Alam Dan Ulah Manusia
Bencana alam banjir di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusia sendiri. Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :

ü Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
ü Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
ü Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
ü Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
ü Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
ü Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
ü Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
ü Pembuatan tanggul yang kurang baik,
ü Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

Musim Hujan di Indonesia

1. Banjir Landa Sebagian Wilayah Indonesia
Sedikitnya tujuh desa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan tiga desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir masing-masing setinggi setengah meter dan 1,6 m. Akibatnya ratusan permukiman warga tergenang air. Banjir dan longsor juga terjadi di Lumajang (Jatim) dan Banyumas (Jateng).

Di Kolaka, Sultra, sejak Minggu (9/5) dini hari, air sudah menggenangi rumah warga setinggi 50 cm hingga dua meter. Wakil Bupati Kolaka H Amir Sahaka, di Kolaka, Senin (10/5) mengatakan, ketujuh desa yang cukup parah terkena banjir adalah Desa Gunung Jaya, Wande, Dangia, Poleag, Kecamatan Ladongi, serta Desa Pungoloko dan Tokai di Kecamatan Poli-Polia.

Dia mengatakan, banjir yang merendam ratusan rumah dan ratusan hektar tanaman padi, kakao, dan lada siap panen itu, pada dasarnya akibat ulah para pembalak atau penebang liar. "Banjir sempat membuat warga panik karena kejadiannya di saat warga sedang tidur lelap pada jam 03.00 dini hari," katanya.

Ada dua desa dari tujuh desa yang terendam yaitu Desa Tokai dan Desa Punggloko yang terisoir. Pasalnya, satu-satunya jembatan yang menghubungkan ke dua desa itu dengan desa lain terputus total. Sejumlah desa juga belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Sejumlah jembatan penghubung antar desa putus diterjang banjir.

Terkait dengan bantuan untuk korban banjir, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kolaka Samsul Rijal mengatakan, bantuan yang sudah diturunkan ke desa itu berupa mie instan, ikan kaleng, serta beberapa karung beras. "Saya berharap bantuan bisa diturunkan lagi secepatnya,"


Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jatim, ratusan rumah di tiga desa kecamatan itu terendam banjir. Banjir terjadi akibat meluapnya air Kali Jatiroto dengan ketinggian 1,6 m. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Jember, Edy Budi Susilo mengatakan, ratusan rumah terendam sejak Senin (10/5) menyusul hujan deras yang terjadi sejak Minggu (9/5) malam.


"Hujan deras mengakibatkan DAS Jatiroto meluap dan merendam tiga desa, yakni Desa Yosorati, Desa Jatiroto dan Desa Sumberagung," kata Edy.

Semarang Korban banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan dan Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah yang terjadi sejak Selasa (9/11/2010) kemarin, kini bertambah menjadi 5 orang tewas dan 1 orang masih dinyatakan hilang. Baca Relawan Gunung Merapi Peringatan Hari Pahlawan The Real Hero Today dan Kecepatan Gelombang Sunami Mentawai Pagai Pasca Gempa Padang Sangat Dahsyat Setara Jet Tempur. “Tadi pagi berhasil diketemukan 2 orang atas nama Hilul (1) dan Karayati (35 tahun),” kata Arif, petugas komunikasi Badan SAR Nasional Semarang, saat dihubungi okezone, Rabu (10/11/2010).

Banjir bandang mamasa sulbar bencana alam terbaru musibah banjir di mamasa seret 75 rumah warga. Dari kabar terakhir, Sedikitnya 75 rumah penduduk terseret air sungai akibat banjir bandang melanda Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat setelah daerah itu diguyur hujan, Gubernur Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh di Mamuju, mengatakan, musibah banjir di Mamasa akibat daerah ini diguyur hujan deras sejak Kamis hingga Jumat (5/11/2010) menyebabkan 75 rumah penduduk porak-poranda disapu banjir bandang Sungai Mamasa.

Tragedi Banjir Bandang Wasior di Papua Barat Belum Lagi Usai, Kini Dikabarkan Terjadi Banjir Bandang Terbaru di Anyer Kab Serang Banten. Lihat video youtube banjir bandang Wasior Teluk Wondema Papua Barat beberapa waktu lalu. Banjir bandang terjadi tadi pagi di Kecamatan Anyer Kabupaten Serang, Banten Kampung Cilupuy Desa Sindang Karya, dan menghanyutkan dua rumah dan puluhan ternak milik warga. Tak hanya rumah dan ternak, puluhan hektar lahan pertanian milik warga setempat yang siap panen juga rusak. Belum ada bantuan dari pemerintah setempat. "Air datangnya secara tiba-tiba, dan memang sebelum datang air banyak, hujan dulu selama setengah jam,"

2. Indonesia Menempati Urutan Ke 3 Dunia Tentang Banjir
Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara yang paling rawan dan paling sering dilanda bencana banjir, setelah India dan China. Hal tersebut dikemukakan peneliti Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Dr. Muh. Aris Marfai, M.Sc., Selasa (29/12), dalam Seminar Hasil Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana. Seminar yang merupakan hasil kerja sama PSBA UGM dan Departemen Sosial (Depsos) RI berlangsung di Hotel Brongto, Yogyakarta.

Menurut Marfai, banjir di India dan China disebabkan meluapnya air dari sungai dan laut, sedangkan di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh air sungai. Kendati demikian, ia memprediksikan banjir dari meluapnya air laut akan melanda Indonesia di masa mendatang seiring dengan adanya perubahan iklim global. “Banjir laut sekarang sudah mulai melanda Semarang dan Jakarta,” ujarnya.

Sering munculnya bencana banjir di Indonesia disebabkan beberapa faktor, antara lain, kondisi curah hujan tinggi dan sebagian tanah tidak lagi mampu menyerap air dengan baik serta perubahan penggunaan tanah. Untuk mengurangi risiko bencana, banyak hal yang dapat dilakukan, yakni dengan persiapan mitigasi bencana, pengelolaan organisasi, dan menjaga daerah hulu sebagai kawasan resapan air.

3. Peringatan Pemerintah
Senin 22 maret 2010 Kantor Gubernur Propinsi Jawa Barat menginformasikan Jika curah hujan wilayah bandung & sekitarnya terus meningkat, untuk keamanan bendungan Jatiluhur Sekitar tengah malam akan di los 5000 kubik kami himbau kepada masyarakat sekitarnya untuk antisipasi bencana banjir kiriman, mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi tersebut, langkah ini kami ambil untuk menyelamatkan bedungan jatiluhur purwakarta agar bisa menyelamatkan hampir seluruh kota dan propinsi jawa barat. Jika kami tidak mengambil langkah ini maka bendungan tersebut akan pecah dan mengakibatkan kerugian moral dan materi yang lebih besar. Dihimbau agar seluruh warga masyarakat dan tokoh agama agar do'a bersama untuk keselamatan kita semua bersama.

Dan kami himbau bahwa kita tetap waspada dan berdo'a agar kita semua selamat dalam bencana banjir tersebut berikut beberapa gambar yang saya ambil di internet dan

4. Mencegah Banjir
Pembangunan tanggul penghadang banjir rob atau air laut pasang di Marunda, Cilincing, Kamal Muara, dan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, diharapkan selesai tahu 2011. Pasalnya, akibat proyek itu belum selesai, masyarakat di kawasan itu sering menderita karena kerap diterjang banjir rob. "Pemprov dan DPRD DKI harus memprioritaskan penyelesaian pembangunan tanggul di empat tempat itu. Hal itu mendesak diselesaikan karena masyarakat di sana masih sering terkena rob. Kasihan masyarakat di pesisir pantai itu. Kalau anggaran yang diperlukan hanya Rp 20 miliar, jumlah itu sangat kecil dibanding total APBD DKI 2011 yang mencapai Rp 27,9 triliun," ujar Koordinator Presidium Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Jakarta M Syaifil Jihat, Minggu (14/11). Menurut pengamatan dia, pada RAPBD 2011 yang sedang dalam pembahasan, setidaknya ada lima contoh proyek yang bisa dikurangi atau ditunda penganggarannya, yakni pembebasan ruang terbuka hijau (RTH) hutan kota di Jakarta Barat senilai Rp 47,5 miliar; pembebasan lahan RTH di RT 001/04 Cipayung, Jakarta Timur, sebesar Rp 60 miliar (anggaran di Dinas Pertamanan dan Pemakaman); pengadaan mobil quick response senilai Rp 56 miliar, pengadaan mobil pompa berat (heavy duty) sebesar Rp 66 miliar (anggaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana), dan pembebasan lahan untuk pendidikan dan latihan Satpol PP di Sukabumi senilai Rp 47 miliar. "Sangat ironis kalau penyelesaian pembangunan tanggul dan pompa air untuk menanggulangi banjir rob hanya kurang Rp 15 miliar tidak dipenuhi, tetapi membebaskan lahan untuk RTH yang kebanyakan setelah dibebaskan lantas dibiarkan bertahun-tahun tidak dimanfaatkan,"

Begitu pula di wilayah rawan longsor, rumah yang harus dibangun tidak berupa tembok yang langsung menempel ke tanah seharusnya dibuat rumah panggung sehingga air dapat terserap oleh tanah dan tidak membentuk bendungan-bendungan. "Getaran tanah mampu merobohkan bangunan sehingga bakal menimbulkan korban jiwa seperti halnya di Nyalindung, Kabupaten Sukabumi dan Pasirjambu, ketegasan dan pengawasan pemda berperan penting dalam hal ini jika relokasi sulit dilakukan," ujarnya. Menurut Untung, daerah-daerah di Indonesia yang rawan bencana alam diantaranya adalah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.

Dampak Banjir

1. Kerugian Terhadap Masyarakat Dan Pemerintah
Banjir tersebut melanda lima distrik dari 13 distrik yang ada di Kabupaten Teluk Wondama. Lima distrik terdampak adalah Wasior, Waskam, Rado, Manggurai dan Sanduwai. Sedikitnya delapan (8) kampung, yaitu Kampung Wasior I dan II, Kampung Rado, Kampung Moru, Kampung Maniwak, Kampung Manggurai, Kampung Wondamawi dan Kampung Wondiboi rusak parah. Ibu kota distrik Wasior hancur hingga 80%, dan hingga saat ini aktivitas masyarakat belum kembali normal.

Berikut adalah informasi terbaru tentang daerah yang terdampak menurut laporan tim Karina di lapangan per 24 Oktober 2010:

Ini kami hanya mengetahui kerugian di wasior pun begitu banyak, belum lagi dari semua bencana banjir yang melanda di bangsa Indonesia dalam hal kerugian mungkin mencapai miliyaran rupiah.

Data Kerugian : 382, 4 Milyar (data Departemen Pekerjaan Umum)

Jenis
Bangunan Masyarakat
Bangunan Pemerintah
Sekolah
Gereja
Jalan
Rusak Berat
1474
86
7
1
20,2 km
Rusak Ringan
68
30
2
0,5 km

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
2. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit-penyakit
6. Menghambat transportasi darat

2. Kebutuhan
Menurut pantauan tim, alat-alat dapur, perlengkapan rumah tangga, alat pertukangan dan kelistrikan masih menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk proses pemulihan.Sandang pangan papan yang layak untuk dihuni. Kecepatan dari pemerintah tentang hal bantuan harus segera tersalurkan secara lengsung pada korbannya.

3. Tidak Perlu Saling Salahkan Soal Bencana
Bangsa Indonesia tidak perlu saling menyalahkan siapa pun dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena untuk memperbaikinya harus datang dari diri sendiri yang terwujud dalam kesadaran kolektif, kata KH Hasyim Muzadi. "Kita tak bisa menentukan, mengapa bencana itu terjadi, tetapi yang terbaik mengacu kepada Al Quran dan hadist," ujarnya selaku naib atau wakil Amirul Haj pada khutbah wukuf di Arafah, Senin. Berpegang kepada Al Quran dan hadist bertujuan mengetahui gambaran, mengapa bencana tersebut terjadi, karena di balik bencana tersebut diberikan khusnul khatimah.

Ia menjelaskan, jika ditelaah berdasarkan ajaran Islam, maka akan dijumpai beberapa hal dari bencana tersebut. Yaitu, bencana yang semata-mata dari Allah, bencana karena ulah manusia dalam memperlakukan alam, bencana sosial yang disebabkan hilangnya amanah keadilan, kemakmuran bersama dan keteladanan. Termasuk bencana yang disebabkan hilangnya moralitas sehingga melanggar harkat kemanusiaan yang wajar kemudian mendapatkan kemurkaan Allah, katanya.

Ia berharap semua pihak dapat meraba kenyataan tersebut melalui nurani, sehingga dapat melakukan introspeksi (mahasabah), menangkap isyarat dari gejala sosial dan alam. Sebelumnya ia mengajak agar banyaknya bencana alam di Indonesia, baik bencana sosial maupun alam, agar dimohonkan kepada Allah sehingga negara dan negeri diselamatkan Allah dari bencana dan kerusakan yang lain. Allah tak akan mengubah, atau menghilangkan kenikmatan yang diberikan kepada hambanya, kecuali hamba tersebut mengubah dirinya sendiri. Doa untuk negeri kaum muslimin tak hanya ditujukan untuk negara dan bangsa Indonesia saja, juga untuk kaum muslimin dan kemanusiaan dunia.

Sebab, katanya, belahan dunia yang dihuni umat Islam masih banyak yang miskin dan terbelakang disebabkan kebodohan, kemiskinan dan dan kezaliman. "Kita tak perlu menyalahkan siapa pun di dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena perbaikan harus dimulai dari diri kita masing-masing,"

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa bencan banjir yang melanda Negara kita merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan sebab terjadinya bencana banjir disebsbkan dari beberapa hal adakalanya terjadi karena alam dan ada juga terjadi dikarenakan ulah manusia.

Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
ü Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
ü Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
ü Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
ü Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung

Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

PENUTUP
Demikianlah sekelumit pembicaraan dan bukti-bukti tentang bencana banjir yang melanda dinegara kita, yang berbagai macam dari sudut pandang mengapa selalu terjadi banjir dan bahkan seluruh kota-kota besar di indonesia,

Semua pembahasan dalam makalah ini merupakan ringkasan dari berbagai media internet yang berkaitan dengan Bencana Alam Indonesia Banjir.

Mudah-mudahan bisa diambil hikmah dan dijadikan sebagai pelajaran yang berharga bagi kita khususnya dan yang membaca pada umumnya. Semoga bermanfa’at fiddin wal ahirat. Amin

Indonesia Negara Paling Rawan Bencana Alam



Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Stategy for Disaster Reduction(UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana). Berbagai bencana alam mulai gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan rawan terjadi di Indonesia.

Bahkan untuk beberapa jenis bencana alam, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Inilah yang menasbihkan Indonesia sebagai negara dengan resiko dan dampak bencana alam tertinggi di dunia.

Dari berbagai jenis bencana alam, United Nations International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR) merangking jumlah korban pada 6 jenis bencana alam yang meliputi tsunami, tanah longsor, banjir, gempa bumi, angin topan, dan kekeringan.

Dan dari keenam jenis bencana alamtersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama pada dua bencana alam yakni tsunami dan tanah longsor, peringkat ketiga pada gempa bumi, dan peringkat keenam pada banjir. Hanya di dua bencana alam yakni kekeringan dan angin topan, Indonesia ‘absen’.


Sisa bencana alam banjir bandang di Pidie NAD, Maret 2011

Berikut peringkat negara terdampak bencana alam selengkapnya:
Bencana alam tsunami; Dari 265 negara Indonesia peringkat pertama dengan 5.402.239 orang terkena dampaknya. Mengalahkan Jepang (4.497.645 korban), Bangladesh (1.598.546 korban), India (1.114.388 korban), dan Filipina (894.848 korban).
Bencana alam tanah longsor; Dari 162 negara Indonesia peringkat pertama dengan 197.372 orang terkena dampaknya. Mengungguli India (180.254 korban), China (121.488 korban), Filipina (110.704 korban), dan Ethiopia (64.470 korban)
Bencana alam gempa bumi. Dari 153 negara Indonesia meraih peringkat ketiga dengan 11.056.806 orang terkena dampaknya setelah Jepang (13.404.870) dan Filipina (12.182.454). Dua peringkat di bawah Indonesia adalah China (8.139.068) dan Taiwan masing-masing dengan 8.139.068 dan 6.625.479 korban.
Bencana alam banjir; Dari 162 negara Indonesia berada diurutan ke-6 dengan 1.101.507 orang yang terkena dampaknya. Peringkat sebelumnya berurutan diduduki oleh Bangladesh (19,279,960 korban), India (15.859.640), China (3.972.502), Vietnam (3.403.041), dan Kamboja (1.765.674).
Bencana alam angin topan; Ranking pertama dikuasai Jepang dengan 22.548.120 korban disusul oleh Filipina, China, India, dan Taiwan.
Bencana alam kekeringan; Peringkat pertama adalah negara China dengan 71,297,700 disusul India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Ethiopia.

Karena Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan bencana alam, Indonesia musti mempunyai standar penanganan yang baik terhadap dampak bencana alam. Mengingat bencana alam yang terjadi selain disebabkan oleh faktor alam juga oleh faktor manusiayang merusak alam, maka sudah sepatutnya kita bertindak lebih arif terhadap alam.

BANJIR DI AUSTRALIA SETELAH GELOMBANG PANAS.



Belum usai musim panas berlangsung di Australia, kini gelombang panas yang melanda benua itu digantikan dengan hujan lebat yang turun sepanjang akhir pekan lalu. Akibatnya Australia dilanda banjir yang menggenangi sejumlah kawasan di bagian timur Australia. Laporan dari Kepolisian Negara Bagian Quensland, Senin ( 28/1 ) menyatakan, empat korban tewas akibat terjangan banjir itu.

Korban banjir pertama diidentifikasikan sebagai pria jompo, ditemukan tewas mengambang di dekat kota Bundaberg, sekitar 385 kilometer arah utara Brisbane. Dua korban lainnya tewas akibat hanyut di dua kota berbeda, yakni Brisbane dan Gympie. Sedangkan korban tewas keempat adalah seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun.

Bocah ini bersama ibunya melintas di jalanan Brisbane saat pohon besar tumbang menimpanya. Kedua korban lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif, tetapi nyawa bocah malang ini tak tertolong. Sementara ibunya terluka dan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Banjir yang menyerang Brisbane sebagai pusat kota bisnis dan ibu kota Negara Bagian Quensland, sebanyak 1.200 rumah di kota Bundaberg juga ikut terendam banjir. Kota ini terletak 360 kilometer sebelah utara Brisbane. Kota lain di Queensland yang ikut menderita akibat banjir, antara lain, Gladstone, Gympie dan Ipswich.


Warga menyaksikan ruas jalan yang tertutup banjir di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1. Sebanyak 1200 rumah di daerah tersebut terendam banjir akibat badai Oswald. Empat orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini.


Dimana ada banjir, tua dan muda bermain air. Warga bermain di derasnya banjir di tepi pantai kota Burleigh, Queensland, Australia, 28/1.


Tingginya air menyebabkan jembatan sungai Burnett tertutup oleh luapan sungai di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1.


Air semakin tinggi genangannya membuat warga
menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu kecil di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1,


Banjir juga menyebabkan air laut meluap hingga ke jalan utama Burleigh Heads, Queensland, Australia, 28/1.


Derasnya banjir dimanfaatkan warga bermain papan selancar di Downey Park, Brisbane, Australia. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Bremer, Australia, 28/1.


Warga menyaksikan luapan banjir yang menutup jalan utama di Bundaberg, Australia, Queensland, 28/1.


Warga menggunakan mobil pribadi mengungsi melewati genangan air yang menutup jalan dan halaman rumah. Mobil berusaha menerjang banjir di Chinderah, Australia, 28/1.

Peristiwa kali ini adalah banjir besar ketiga yang melanda Queensland dalam dua tahun terakhir. Banjir besar pada tahun 2011 menewaskan 35 orang. Pemerintah setempat mengerahkan sedikitnya 14 unit helikopter, termasuk dua heli Blackhawk milik militer, untuk menyelamatkan para korban banjir keluar dari wilayah yang terkepung banjir.

Akhirnya tim penyelamat berhasil menolong sedikitnya 18 warga yang mencoba bertahan di atas atap rumah masing-masing. Warga kota itu masih terus berjuang menyelamatkan diri dan berusaha keluar dari wilayah bencana dengan menggunakan rakit dan perahu. Satu keluarga dilaporkan terjebak di dalam mobil yang nyaris tenggelam ketika permukaan air semakin tinggi di daerah Biloela, sebelat barat kota Bundaberg, Minggu ini. ( AFP/AP )

Banjir 7: Akibat Drainase Buruk (Pelajaran dari China

Kota Beijing
Beijing adalah ibu kota negara China. Kota itu telah mengalirkan dana puluhan miliar dolar AS untuk melakukan modernisasi infrastruktur kota. Sejumlah bangunan megah didirikan saat kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Bandar udara nomor dua terbesar di dunia dibangun dan gedung pencakar langit bermunculan. Tetapi nbampaknya sistem drainase kota terlupakan. Dalam teknologi drainase, China ketinggalan puluhan tahun dari negara-negara maju.
Apa akibatnya?
Akibat dari buruknya sistem drainase kota, ketika terjadi hujan lebat sekitar dua minggu yang lalu, kota Beijing kebanjiran. Kondisi hujan yang terburuk dalam 60 tahun terakhir itu telah menyebabkan 37 orang tewas. Dari jumlah itu, 25 orang tewas tenggelam. Hampir 57.000 orang diungsikan dari rumah mereka. Pemerintah kota memberitakan bahwa kerugian akibat badai mencapai sedikitnys 10 miliyar yuan (setara dengan 1,6 miliar dolar AS atau 14,7 triliun rupiah).
Itulah akibat dari mengabaikan drainase.
Bagaimana dengan Jakarta? Bagi warga Jakarta, silahkan dipikirkan sendiri dahulu kondisi Jakarta. Hujan sebentar saja dapat menyebabkan Jakarta mengalami banjir.

Bencana Alam di Indonesia 5 (Bencana di Musim Angin Barat)

Macam-macam Bencana
Bulan Desember, Januari dan Februari adalah masa bertiupnya angin barat di sebagian besar Kepulauan Indonesia. Bersamaan dengan itu juga terjadi curah hujan yang tinggi. Konsekuensi dari keadaan tersebut adalah terjadinya gelombang tinggi di perairan Kepulauan Indonesia. Sementara itu di darat terjadi banjir, tanah longsor dan angin ribut.
Perencanaan Menghadapi Bencana
Kepulauan Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia. Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, dan Benua Asia terletak di belahan bumi utara; sedang Kepulauan Indonesia di khatulistiwa. Konsekuensi dari keadaan tersebut salah satunya adalah kawasan Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh monson yang bergerak dari Banua Australia ke Asia dan sebaliknya pada waktu-waktu tertentu.
Pada bulan Desember, Januari dan Februari, angin bertiup dari Benua Asia ke Benua Australia. Sebaliknya, pada bulan Juni, Juli dan Agustus, angin bertiup dari Benua Austalia ke Benua Asia. Pergantian musim angin tersebut berlangsung sepanjang tahun secara teratur. Berkaitan dengan bencana yang berasosiasi dengan musim angin barat di atas, maka dapat dipastikan bahwa asosiasi bencana tersebut akan berulang juga secara teratur setiap tahun.
Asosiasi bencana alam yang datang ketika musim angin barat telah diketahui. Lokasi kejadiannya pun diketahui sehingga dapat dipetakan penyebarannya. Apabila suatu kejadian dapat diketahui lokasi dan waktu kejadiannya, maka dapat pula direncanakan tindakan atau upaya untuk menghadapi dampaknya.
Untuk dapat membuat perencana menghadapi bencana, maka perlu dikatahui aneka dampak dari bencana tersebut bagi kehidupan manusia.
Dampak Bencana Alam bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh atau dampak dari berbagai bencana tersebut diatas terhadap kehidupan manusia di Kepulauan Indonesia terjadi dalam berbagai bentuk. Berikut ini digambarkan secara singkat tentang hal itu.
Gelombang tinggi memberikan pengaruh dalam bentuk terganggunya aktifitas pelayaran di perairan maupun di selat-selat yang menyebabkan terganggunya pelayaran antar pulau, serta nelayan tidak dapat ke laut mencari ikan. Terganggunya pelayaran antar pulau atau penyeberangan menyebabkan terganggunya transportasi barang dan manusia antar pulau. Sebagai contoh, terganggunya penyeberangan di Selat Sunda. Gelombang tinggi di perairan selat tersebut menyebabkan penyeberangan ferri tidak dapat beroperasi. Dampak lanjutannya adalah truk-truk pengangkut barang tidak dapat menyeberang. Kerugian ekonomi terjadi antara lain karena terlambatnya pengiriman barang. Untuk daerah-daerah yang pengiriman bahan pokok semata-mata melalui penyeberangan atau pelayaran antar pulau, terganggunya pengiriman barang mengakibatkan terganggunya kehidupan masyarakat dalam bentuk langkanya barang pokok dan naiknya harga-harga. Selain itu, untuk pulau tertentu, musim angin yang menyebabkan gelombang tinggi dapat menyebabkan pulau tersebut terisolir; seperti Pulau Bawean.
Banjir menyebabkan tergenangnya daerah pemukiman, pertanian dan terganggunta transportasi darat karena jalan-jalan yang tergenang. Kerugian ekonomi terjadi karena rusaknya rumah-rumah, lahan pertanian dan sarana transportasi; selain itu juga dapat terjadi kerugian karena terganggunya kegiatan pengiriman barang melalui jalan darat seperti melalui jalan tol. Misalnya banjir yang terjadi di awal tahun 2013 ini yang menggenangi jalan tol Jakarta – Merak.
Tanah longsor menimbulkan kerugian dalam bentuk rusaklnya rumah bila longsor mengenai rumah, dan mengganggu transportasi bila longsor yang terjadi menimbun jalan. Sementara itu angin ribut menyebabkan kerusakan rumah-rumah yang terkena.

Jakarta Under Water

Kemaren, Kamis 17 Januari 2013, Kota Jakarta dilanda banjir yang menggenangi sebagian besar kawasan kota itu. Banjir bahkan mencapai istana negara, dan acara penerimaan tamu negara, Presiden Argentina, sempat ditunda. Presiden sempat turun ke lapangan meninjau daerah banjir di Kali Ciliwung dengan mempergunakan Sea Rider. Gubernus DKI mengkoordinir kegiatan penanganan dampak banjir langsung dari lapangan. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor banyak yang diliburkan. Tanggap darurat banjir diumumkan oleh Gubernur DKI sampai tanggal 27 Januari 2013.
Banjir dimulai dengan siraman hujan lebat yang dimulai sekitar jam 02 dini hari. Setelah itu, air perlahan naik dan menggenangi berbagai kawasan kota Jakarta. Sebelum jam 08 pagi, para pekerja masih dapat mencapai kantor; setelah jam itu, lalu lintas kota lumpuh (Gambar 1). Banyak pegawai atau pekerja yang kembali sebelum sampai ke tempat kerjanya; dan yang sudah sampai berusaha pulang, meskipun dengan berjalan kaki. Ada juga yang memilih menginap di kantor dan pulang di pagi harinya. Militer mengerahkan truknya sebagai alat angkut menggantikan transportasi kota yang lumpuh. Kereta commuter line dari Bekasi hanya sampai Jatinegara, dan yang dari Bogor sampai Manggarai. Sore hari genangan banjir mulai surut, tetapi belum sampai habis semua genangan.
Banjir Bundaran HI Dari Atas Gedung
Gambar 1. Banjir di Bundaran Hotel Indonesia.
Banjir tahun ini lebih parah dari pada banjir tahun 2007 dan 2002. Jalan protokol dan istana negara sempat tergenang banjir. Kondisi ini terjadi antara lain karena jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di Latuharhari sepanjang 10 m. Gubernus DKI mengkoorinir langsung upaya memperbaiki tanggul yang jebol itu. Di malam hari, tersiar kabar bahwa tanggul telah diperbaiki.
Pada banjir kali ini sebuah peristiwa yang dramatis lain terjadi. Air banjir masuk membanjiri basement gedung UOB dan menjebak 4 orang pekerja kebersihan.
Di hari kedua, Jum ‘at 18 Januari 2013, sebagian besar daerah genangan banjir di hari pertama masih ada. Di pagi hari transportasi kota masih belum beroperasi. Menjelang siang, beberapa jalur busway bisa dioperasikan. Untuk kantor-kantor yang tidak tergenang banjir, pegawai-pegawainya adanyang masuk untuk bekerja. Namun, tanggul di Latuharhari jebol kembali dengan bukaan sepanjang 30 m. Gubernus DKI meminta bantuan kepada pihak swasta untuk memperbaiki tanggul itu.
—————————–
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memberitakan bahwa curah hujan yang terjadi di Jakarta pada saat banjir kali ini lebih rendah daripada curah hujan yang terjadi ketika bannir di tahun 2007. Ini artinya bahwa kontribusi curah hujan di tahun 2013 lebih kecil daripada di tahun 2007. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, sebagai penyebab banjir, kontribusi aliran sungai yang berhulu di daerah Bogor lebih besar daripada kontribusi curah hujan. Di lapangan, aliran Kali Ciliwung meluap.
Di Kota Jakarta sendiri bukan tidak ada masalah yang turut menyebabkan banjir lebih parah. Sampah yang tidak tertangani dengan baik dan sistem drainase kota yang buruk tidak disangkal lagi menyumbang bagi buruknya kondisi banjir tahun ini. Selain itu, jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat berkontribusi nyata bagi terjadinya genangan banjir di jalan Thamrin sampai ke istana negara.
—————————-
Ketika musim hujan datang dan banjir seperti sekarang ini, Bendungan Katulampa di Bogor mendapat perhatian yang tinggi (Gambar 2). Ketinggian airnya dipantau 24 jam dan terus menerus dilaporkan perkembangannya kepada khalayak umum. Hal itu karena volume air yang datang dari bendung itu menentukan kondisi banjir di Jakarta. Bagi pengendalian banjir di Jakarta, bendungan tersebut memegang peran yang sangat vital.  Muncul di dalam pikiran, apa yang akan terjadi dengan Kota Jakarta bila bendungan itu jebol di saat seperti sekarang ini? Rasanya sudah waktunya pula kita memikirkan kondisi bendungan tersebut, karena bendung itu adalah buatan Belanda dahulu dan umurnya sudah tua. Bendung Katulampa dibuat oleh Belanda pada tahun 1911 dan diresmikan tahun 1912. Berarti tahun ini genap 100 tahun umur bendung tersebut.
Gambar 2. Bendungan Katulampa. Keselamatan Jakarata dari bencana banjir sangat ditentukan oleh kondisi bendungan ini.
—————————
Hari ini, Sabtu 19 Januari 2013, adalah hari ketiga sejak banjir yang melumpuhkan Jakarta. Kota Jakarta terasa hangat meski mendung putih menutupi kota. Cuaca yang cerah sudah terlihat tadi malam. Langit bersih dengan bintang-bintang dan bulan sabit. Sebagian besar angkutan umum, termasuk busway telah beroperasi kembali, menandakan Jakarta telah berdenyut kembali meskipun beberapa kawasan masih tergenang banjir. Pelayanan kereta api masih terganggu. Secara umum, genangan banjir di Jakarta telah surut. Namun di daerah Penjaringan banjir masih tinggi dan ada kecenderungan naik.
Musim hujan masih akan berlangsung sampai Februari. Kondisi bulan purnama akan terjadi pada tanggal 27 Januari 2013. Ada yang memprediksi bahwa pada tanggal tersebut kemungkinan banjir akan datang kembali. Prediksi itu bisa menjadi kenyataan bila tanggal 25 dan 26 Januari 20113 terjadi curah hujan yang tinggi di Bogor dan Jakarta. Apabila tidak ada curah hujan yang tinggi di kedua kawasan tersebut, maka hanya akan terjadi banjir pasang-surut biasa di bagian utara Jakarta.
Semoga prediksi itu tidak menjadi kenyataan. Amin.
——————————
Hari ini, Minggu 20 Januari 2013, daerah Pluit, Penjaringan menjadi fokus perhatian dalam penanganan masalah banjir di Jakarta. Sementara di kawasan lain genangan banjir telah surut, genangan banjir di Penjaringan meningkat ketinggiannya. Hari ini  genangan masih mencapai lebih dari 1,5 m. Bagi kawasan Penjaringan, banjir kali ini adalah yang terburuk dalam sejarah kawasan itu. Untuk mempercepat penanganan masalah banjir di kawasan Pluit, Marinir TNI AL mengerahkan 3 kendaraan angkut amfibi yang dipergunakan untuk evakuasi, dan penyebaran bantuan logistik.
Pada hari ini, perbaikan tanggul di Latuharhary selesai dengan tanggul sementara. Upaya mencari pekerja yang terjebak di basement gedung UOB juga selesai, dengan 2 orang ditemukan selamat dan 2 orang tewas.
Presiden mengunjungi pengungsi banjir di daerah Jatinegara. Saat tulisan ini di-update, Menteri PU sedang memberikan penjelasan tentang program penanganan banjir Jakarta kepada Presiden di lapangan. Di sebutkan beberapa kali bahwa salah satu masalah utama dalam upaya penangulangan banjir adalah masalah pembebasan lahan.
Ada yang menarik, Presiden mengoreksi menterinya dalam berbahasa Indonesia. Pak menteri menyebutkan Banjir Kanal Barat, dan dikoreksi oleh Presiden bahwa dalam Bahasa Indonesia yang benar adalah Kanal Banjir Barat.
Pada penjelasan Menteri PU tersebut disampaikan beberapa rencana: (1) Penyelesaiam Kanal banjir Barat, (2) Sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, (3) Pembuatan Waduk Ciawi, (4) Terowongan bawah tanah serba guna, dan (4) Tanggul lepas pantai di Teluk Jakarta.
Setelah penjelasan Menteri PU, kemudian diadakan rapat tertutup antara Presiden, beberapa menteri terkait, Gubernur DKI, Ketua BNBP. Setelah pertemuan itu, Presiden mengumumkan pada konferensi pers bahwa prioritas upaya mengatasi banjir di Jakarta adalah: (1) Membuat sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur; kegitan ini ditanggung oleh Pemerintah Pusat dan diharapkan selesai pertengahan 2014, dan (2) Menata aliran Kali Ciliwung; kegiatan ini ditanggung bersama antara Pemerintah Pusat dan Pmda DKI.
Pada kesempatan ini Presiden juga menyinggung masalah sampah. Diperlukan kerjasama masyarakat luas untuk mengatasi masalah sampah ini.
Semoga berhasil.

Makala Bencana Alam

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa devinis bencana alam itu ?
2.      Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3.      Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.      Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.      Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4.      Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2.2    Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2.      Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
  1. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2.3    Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita
1.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungaibanjir danau, dan banjir laut pasang.
a.       Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b.      Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c.       Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :  
a)      Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b)      Pendangkalan sungai,
c)      Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d)     Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e)      Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f)       Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a)      Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b)      Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
c)      Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d)     Rusaknya areal pertanian
e)      Timbulnya penyakit-penyakit
f)       Menghambat transportasi darat
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a)      membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b)      mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c)      membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d)     tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e)      tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f)       membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.      Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang ada.
Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a)      Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
b)      Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
c)      Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
d)     Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e)      Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan: 
a)      Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan; 
b)      Inventarisasi faktor penyebab kebakaran; 
c)      Penyiapan regu pemadam kebakaran; 
d)     Pembuatan prosedur tetap; 
e)      Pengadaan sarana dan prasarana; dan 
f)       Pembuatan sekat bakar.

3.      Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di ZambiaAfrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
Sebelum terjadi gempa
a)      Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b)      Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c)      Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
a)      Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.
b)      Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c)      Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok.
d)     Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e)      Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

4.      Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
Penyebab terjadinya tsunami
Skema terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung apigempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami :
a)      Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
b)      Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c)      Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Cara Mengantisipasi Tsunami :
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
b)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

5.      Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Berbagai Tipe Gunung Berapi
a)      Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b)      Gunung berapi perisai (shield volcano)
c)      Gunung berapi maar
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a)      Suhu di sekitar gunung naik.
b)      Mata air menjadi kering
c)      Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d)     Tumbuhan di sekitar gunung layu
e)      Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Mengantisipasi Tsunami
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a)      Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
b)      Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c)      Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d)     Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.

6.      Angin Puting Beliung / Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat olehNational Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.
 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
7.      Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asabatuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :
Erosi  yang disebabkan sungai - sungai atau  gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju;



8.      Pemanasan global atau Global Warming 
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosferlaut, dan daratanBumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

9.      Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:
a.       Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
b.      Kekeringan pertanian (agricultural drought)
c.       Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
d.      Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)
Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
a)      membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,
b)      membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
c)      reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau,

2.4    Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.


BAB III
PENUTUP

            Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gununggempa bumitanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Bencana alam geologis 2. Bencana alam klimatologis 3. Bencana alam ekstra-terestrial
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.