Rabu, 12 Juni 2013

Deretan Bencana Alam Terburuk Sepanjang 2011

Tsunami di Jepang.
Metrotvnews.com, Jakarta: Sederet bencana alam yang terjadi pada tahun 2011 di belahan dunia. Mulai dari benua Asia hingga benua Eropa. Tidak sedikit nyawa manusia yang hilang akibat bencana dahsyat tersebut. Berikut bencana alam terburuk sepanjang tahun 2011.

January 2011, cuaca ekstrim di beberapa daerah di Eropa merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. Tercatat 6.000 penerbangan menuju Inggris harus dibatalkan. Di Rusia, cuaca terdingin terjadi pada tahun 2011. Sedangkan di belahan Eropa utara mengalami badai artik berkepanjangan.

Banjir deras juga menjadi bencana terburuk sepanjang sejarah Australia. Banjir terjadi karena hujan terus mengguyur Australia selama 24 jam tanpa henti. Sungai Brisbane meluap dan menyebabkan banjir setinggi 15 kaki atau sekitar 4,5 meter. Sedikitnya 20 ribu rumah warga rusak parah akibat meluapnya air Sungai Brisbane.

Pada Februari lalu, gempa dahsyat berkekuatan 6.3 skala Richter mengguncang Selandia Baru. Gempa itu merusak Kota Christchurch, menghancurkan sedikitnya 1000 bangunan. Tidak kurang dari 200 nyawa melayang pada bencana ini.

Maret lalu, gempa yang disertai tsunami menerjang Jepang. Gempa berkekuatan 8.9 skala Rrichter itu menjadi salah satu dari llima gempa besar yang ada di dunia. Gelombang tsunami diperkirakan membawa 10 juta ton air yang menerjang Jepang. Sekitar 10 ribu jiwa melayang karena bencana ini. Sekitar 95 persen rumah warga rusak parah karena hanyut terbawa arus air.

Gempa yang disertai tsunami yang melanda Jepang juga mengganggu kerja reaktor nuklir di kawasan Fukushima Daiichi. Hal ini menjadi teror bagi warga Jepang dan juga dunia. Total kerugian materil pada bencana ini diperkirakan mencapai 31 miliar dollar Amerika.

Pada April lalu, angin topan menerpa hampir di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Dalam waktu 48 jam, sekitar 200 angin topan menerjang 16 negara bagian Amerika Serikat, dan menewaskan sedikitnya 38 orang. Angin topan ini tetap berlanjut selama dua minggu. Total kegiatan angin topan yang menerjang 16 negara bagian di Amerika Serikat mencapai 753. Ini merupakan angka kejadian tertinggi sepanjang sejarah.

Pada 31 Agustus 2011, banjir bandang yang disebabkan oleh gelombang laut China selatan. Ombak silang yang sering terjadi hampir di setiap tahun ini, menjadi tontonan warga sekitar. Celakanya arus ombak yang sangat kencang masuk ke aliran Sungai Qiantang yang menyebabkan, banjir bandang.

Bencana ini terjadi di Provinsi Zhejiang China bagian timur. Sedikitnya 20 orang mengalami luka parah. Kebanyakan dari korban adalah pengunjung yang berada paling dekat dengan pagar sungai.

Pada Oktober lalu, banjir dan longsor yang melanda beberapa negara hampir di seluruh dunia. Banjir yang melanda Thailand merupakan yang terburuk sepanjang 50 tahun terakhir. Banjir itu merusak lahan pertanian hingga empat juta hektare. Sekitar 10 ribu orang harus dievakuasi dan menetap di pengungsian.

Masih di bulan yang sama, gempa dengan kekuatan 7.2 skala Richter mengguncang Turki. Gempa ini merusak 2000 bangunan dan menewaskan sedikitnya 6000 jiwa.

Pada 5 November 2011, banjir yang menimpa Genoa, Italia, mengakibatkan kerusakan parah. Banjir yang terjadi pada pagi hari itu menyapu sedikitnya 100 mobil mewah. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengklaim, banjir terparah sepanjang tahun 2011 yang menerjang Italia ini karena kesalahan konstruksi. Sedikitnya enam orang meninggal karena bencana itu.

Desember lalu, banjir disertai tanah longsor yang disebabkan penebangan kayu liar melanda Filipina. Diperkirakan 350 ribu orang di 13 provinsi kehilangan tempat tinggal. Sarana-sarana umum seperti gedung sekolah dan infrastruktur umum lainnya hancur setelah dilanda banjir yang terjadi pada dini hari itu.

BENCANA ALAM DI INDONESIA: BANJIR



Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air, peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering, banjir pada umumnya disebabkan oleh air air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi, kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya.

Bangsa Indonesia tidak perlu saling menyalahkan siapa pun dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena untuk memperbaikinya harus datang dari diri sendiri yang terwujud dalam kesadaran kolektif, kata KH Hasyim Muzadi. "Kita tak bisa menentukan, mengapa bencana itu terjadi, tetapi yang terbaik mengacu kepada Al Quran dan hadist," ujarnya selaku naib atau wakil Amirul Haj pada khutbah wukuf di Arafah, Senin. Berpegang kepada Al Quran dan hadist bertujuan mengetahui gambaran, mengapa bencana tersebut terjadi, karena di balik bencana tersebut diberikan khusnul khatimah.

BENCANA ALAM DI INDONESIA BANJIR

Latar Belakang Terjadinya Banjir

1. Pengertian Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air, peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering, banjir pada umumnya disebabkan oleh air air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi, kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin, setiap tahun pasti dating banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam “biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hampir diseluruh Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah termasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar. Erosi banjir:


Ø Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
Ø Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
Ø Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
Ø Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
Ø Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
Ø Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
Ø Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, danbanjir laut pasang.
Ø Banjir Sungai: Terjadi karena air sungai meluap.
Ø Banjir Danau: Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Ø Banjir Laut pasang: Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2. Penyebab Terjadinya Banjir Akibat Alam Dan Ulah Manusia
Bencana alam banjir di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusia sendiri. Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :

ü Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
ü Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
ü Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
ü Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
ü Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
ü Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
ü Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
ü Pembuatan tanggul yang kurang baik,
ü Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

Musim Hujan di Indonesia

1. Banjir Landa Sebagian Wilayah Indonesia
Sedikitnya tujuh desa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan tiga desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir masing-masing setinggi setengah meter dan 1,6 m. Akibatnya ratusan permukiman warga tergenang air. Banjir dan longsor juga terjadi di Lumajang (Jatim) dan Banyumas (Jateng).

Di Kolaka, Sultra, sejak Minggu (9/5) dini hari, air sudah menggenangi rumah warga setinggi 50 cm hingga dua meter. Wakil Bupati Kolaka H Amir Sahaka, di Kolaka, Senin (10/5) mengatakan, ketujuh desa yang cukup parah terkena banjir adalah Desa Gunung Jaya, Wande, Dangia, Poleag, Kecamatan Ladongi, serta Desa Pungoloko dan Tokai di Kecamatan Poli-Polia.

Dia mengatakan, banjir yang merendam ratusan rumah dan ratusan hektar tanaman padi, kakao, dan lada siap panen itu, pada dasarnya akibat ulah para pembalak atau penebang liar. "Banjir sempat membuat warga panik karena kejadiannya di saat warga sedang tidur lelap pada jam 03.00 dini hari," katanya.

Ada dua desa dari tujuh desa yang terendam yaitu Desa Tokai dan Desa Punggloko yang terisoir. Pasalnya, satu-satunya jembatan yang menghubungkan ke dua desa itu dengan desa lain terputus total. Sejumlah desa juga belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Sejumlah jembatan penghubung antar desa putus diterjang banjir.

Terkait dengan bantuan untuk korban banjir, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kolaka Samsul Rijal mengatakan, bantuan yang sudah diturunkan ke desa itu berupa mie instan, ikan kaleng, serta beberapa karung beras. "Saya berharap bantuan bisa diturunkan lagi secepatnya,"


Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jatim, ratusan rumah di tiga desa kecamatan itu terendam banjir. Banjir terjadi akibat meluapnya air Kali Jatiroto dengan ketinggian 1,6 m. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Jember, Edy Budi Susilo mengatakan, ratusan rumah terendam sejak Senin (10/5) menyusul hujan deras yang terjadi sejak Minggu (9/5) malam.


"Hujan deras mengakibatkan DAS Jatiroto meluap dan merendam tiga desa, yakni Desa Yosorati, Desa Jatiroto dan Desa Sumberagung," kata Edy.

Semarang Korban banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan dan Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah yang terjadi sejak Selasa (9/11/2010) kemarin, kini bertambah menjadi 5 orang tewas dan 1 orang masih dinyatakan hilang. Baca Relawan Gunung Merapi Peringatan Hari Pahlawan The Real Hero Today dan Kecepatan Gelombang Sunami Mentawai Pagai Pasca Gempa Padang Sangat Dahsyat Setara Jet Tempur. “Tadi pagi berhasil diketemukan 2 orang atas nama Hilul (1) dan Karayati (35 tahun),” kata Arif, petugas komunikasi Badan SAR Nasional Semarang, saat dihubungi okezone, Rabu (10/11/2010).

Banjir bandang mamasa sulbar bencana alam terbaru musibah banjir di mamasa seret 75 rumah warga. Dari kabar terakhir, Sedikitnya 75 rumah penduduk terseret air sungai akibat banjir bandang melanda Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat setelah daerah itu diguyur hujan, Gubernur Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh di Mamuju, mengatakan, musibah banjir di Mamasa akibat daerah ini diguyur hujan deras sejak Kamis hingga Jumat (5/11/2010) menyebabkan 75 rumah penduduk porak-poranda disapu banjir bandang Sungai Mamasa.

Tragedi Banjir Bandang Wasior di Papua Barat Belum Lagi Usai, Kini Dikabarkan Terjadi Banjir Bandang Terbaru di Anyer Kab Serang Banten. Lihat video youtube banjir bandang Wasior Teluk Wondema Papua Barat beberapa waktu lalu. Banjir bandang terjadi tadi pagi di Kecamatan Anyer Kabupaten Serang, Banten Kampung Cilupuy Desa Sindang Karya, dan menghanyutkan dua rumah dan puluhan ternak milik warga. Tak hanya rumah dan ternak, puluhan hektar lahan pertanian milik warga setempat yang siap panen juga rusak. Belum ada bantuan dari pemerintah setempat. "Air datangnya secara tiba-tiba, dan memang sebelum datang air banyak, hujan dulu selama setengah jam,"

2. Indonesia Menempati Urutan Ke 3 Dunia Tentang Banjir
Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara yang paling rawan dan paling sering dilanda bencana banjir, setelah India dan China. Hal tersebut dikemukakan peneliti Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Dr. Muh. Aris Marfai, M.Sc., Selasa (29/12), dalam Seminar Hasil Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana. Seminar yang merupakan hasil kerja sama PSBA UGM dan Departemen Sosial (Depsos) RI berlangsung di Hotel Brongto, Yogyakarta.

Menurut Marfai, banjir di India dan China disebabkan meluapnya air dari sungai dan laut, sedangkan di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh air sungai. Kendati demikian, ia memprediksikan banjir dari meluapnya air laut akan melanda Indonesia di masa mendatang seiring dengan adanya perubahan iklim global. “Banjir laut sekarang sudah mulai melanda Semarang dan Jakarta,” ujarnya.

Sering munculnya bencana banjir di Indonesia disebabkan beberapa faktor, antara lain, kondisi curah hujan tinggi dan sebagian tanah tidak lagi mampu menyerap air dengan baik serta perubahan penggunaan tanah. Untuk mengurangi risiko bencana, banyak hal yang dapat dilakukan, yakni dengan persiapan mitigasi bencana, pengelolaan organisasi, dan menjaga daerah hulu sebagai kawasan resapan air.

3. Peringatan Pemerintah
Senin 22 maret 2010 Kantor Gubernur Propinsi Jawa Barat menginformasikan Jika curah hujan wilayah bandung & sekitarnya terus meningkat, untuk keamanan bendungan Jatiluhur Sekitar tengah malam akan di los 5000 kubik kami himbau kepada masyarakat sekitarnya untuk antisipasi bencana banjir kiriman, mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi tersebut, langkah ini kami ambil untuk menyelamatkan bedungan jatiluhur purwakarta agar bisa menyelamatkan hampir seluruh kota dan propinsi jawa barat. Jika kami tidak mengambil langkah ini maka bendungan tersebut akan pecah dan mengakibatkan kerugian moral dan materi yang lebih besar. Dihimbau agar seluruh warga masyarakat dan tokoh agama agar do'a bersama untuk keselamatan kita semua bersama.

Dan kami himbau bahwa kita tetap waspada dan berdo'a agar kita semua selamat dalam bencana banjir tersebut berikut beberapa gambar yang saya ambil di internet dan

4. Mencegah Banjir
Pembangunan tanggul penghadang banjir rob atau air laut pasang di Marunda, Cilincing, Kamal Muara, dan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, diharapkan selesai tahu 2011. Pasalnya, akibat proyek itu belum selesai, masyarakat di kawasan itu sering menderita karena kerap diterjang banjir rob. "Pemprov dan DPRD DKI harus memprioritaskan penyelesaian pembangunan tanggul di empat tempat itu. Hal itu mendesak diselesaikan karena masyarakat di sana masih sering terkena rob. Kasihan masyarakat di pesisir pantai itu. Kalau anggaran yang diperlukan hanya Rp 20 miliar, jumlah itu sangat kecil dibanding total APBD DKI 2011 yang mencapai Rp 27,9 triliun," ujar Koordinator Presidium Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Jakarta M Syaifil Jihat, Minggu (14/11). Menurut pengamatan dia, pada RAPBD 2011 yang sedang dalam pembahasan, setidaknya ada lima contoh proyek yang bisa dikurangi atau ditunda penganggarannya, yakni pembebasan ruang terbuka hijau (RTH) hutan kota di Jakarta Barat senilai Rp 47,5 miliar; pembebasan lahan RTH di RT 001/04 Cipayung, Jakarta Timur, sebesar Rp 60 miliar (anggaran di Dinas Pertamanan dan Pemakaman); pengadaan mobil quick response senilai Rp 56 miliar, pengadaan mobil pompa berat (heavy duty) sebesar Rp 66 miliar (anggaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana), dan pembebasan lahan untuk pendidikan dan latihan Satpol PP di Sukabumi senilai Rp 47 miliar. "Sangat ironis kalau penyelesaian pembangunan tanggul dan pompa air untuk menanggulangi banjir rob hanya kurang Rp 15 miliar tidak dipenuhi, tetapi membebaskan lahan untuk RTH yang kebanyakan setelah dibebaskan lantas dibiarkan bertahun-tahun tidak dimanfaatkan,"

Begitu pula di wilayah rawan longsor, rumah yang harus dibangun tidak berupa tembok yang langsung menempel ke tanah seharusnya dibuat rumah panggung sehingga air dapat terserap oleh tanah dan tidak membentuk bendungan-bendungan. "Getaran tanah mampu merobohkan bangunan sehingga bakal menimbulkan korban jiwa seperti halnya di Nyalindung, Kabupaten Sukabumi dan Pasirjambu, ketegasan dan pengawasan pemda berperan penting dalam hal ini jika relokasi sulit dilakukan," ujarnya. Menurut Untung, daerah-daerah di Indonesia yang rawan bencana alam diantaranya adalah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.

Dampak Banjir

1. Kerugian Terhadap Masyarakat Dan Pemerintah
Banjir tersebut melanda lima distrik dari 13 distrik yang ada di Kabupaten Teluk Wondama. Lima distrik terdampak adalah Wasior, Waskam, Rado, Manggurai dan Sanduwai. Sedikitnya delapan (8) kampung, yaitu Kampung Wasior I dan II, Kampung Rado, Kampung Moru, Kampung Maniwak, Kampung Manggurai, Kampung Wondamawi dan Kampung Wondiboi rusak parah. Ibu kota distrik Wasior hancur hingga 80%, dan hingga saat ini aktivitas masyarakat belum kembali normal.

Berikut adalah informasi terbaru tentang daerah yang terdampak menurut laporan tim Karina di lapangan per 24 Oktober 2010:

Ini kami hanya mengetahui kerugian di wasior pun begitu banyak, belum lagi dari semua bencana banjir yang melanda di bangsa Indonesia dalam hal kerugian mungkin mencapai miliyaran rupiah.

Data Kerugian : 382, 4 Milyar (data Departemen Pekerjaan Umum)

Jenis
Bangunan Masyarakat
Bangunan Pemerintah
Sekolah
Gereja
Jalan
Rusak Berat
1474
86
7
1
20,2 km
Rusak Ringan
68
30
2
0,5 km

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:

1. Rusaknya areal pemukiman penduduk,
2. Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3. Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4. Rusaknya areal pertanian
5. Timbulnya penyakit-penyakit
6. Menghambat transportasi darat

2. Kebutuhan
Menurut pantauan tim, alat-alat dapur, perlengkapan rumah tangga, alat pertukangan dan kelistrikan masih menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk proses pemulihan.Sandang pangan papan yang layak untuk dihuni. Kecepatan dari pemerintah tentang hal bantuan harus segera tersalurkan secara lengsung pada korbannya.

3. Tidak Perlu Saling Salahkan Soal Bencana
Bangsa Indonesia tidak perlu saling menyalahkan siapa pun dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena untuk memperbaikinya harus datang dari diri sendiri yang terwujud dalam kesadaran kolektif, kata KH Hasyim Muzadi. "Kita tak bisa menentukan, mengapa bencana itu terjadi, tetapi yang terbaik mengacu kepada Al Quran dan hadist," ujarnya selaku naib atau wakil Amirul Haj pada khutbah wukuf di Arafah, Senin. Berpegang kepada Al Quran dan hadist bertujuan mengetahui gambaran, mengapa bencana tersebut terjadi, karena di balik bencana tersebut diberikan khusnul khatimah.

Ia menjelaskan, jika ditelaah berdasarkan ajaran Islam, maka akan dijumpai beberapa hal dari bencana tersebut. Yaitu, bencana yang semata-mata dari Allah, bencana karena ulah manusia dalam memperlakukan alam, bencana sosial yang disebabkan hilangnya amanah keadilan, kemakmuran bersama dan keteladanan. Termasuk bencana yang disebabkan hilangnya moralitas sehingga melanggar harkat kemanusiaan yang wajar kemudian mendapatkan kemurkaan Allah, katanya.

Ia berharap semua pihak dapat meraba kenyataan tersebut melalui nurani, sehingga dapat melakukan introspeksi (mahasabah), menangkap isyarat dari gejala sosial dan alam. Sebelumnya ia mengajak agar banyaknya bencana alam di Indonesia, baik bencana sosial maupun alam, agar dimohonkan kepada Allah sehingga negara dan negeri diselamatkan Allah dari bencana dan kerusakan yang lain. Allah tak akan mengubah, atau menghilangkan kenikmatan yang diberikan kepada hambanya, kecuali hamba tersebut mengubah dirinya sendiri. Doa untuk negeri kaum muslimin tak hanya ditujukan untuk negara dan bangsa Indonesia saja, juga untuk kaum muslimin dan kemanusiaan dunia.

Sebab, katanya, belahan dunia yang dihuni umat Islam masih banyak yang miskin dan terbelakang disebabkan kebodohan, kemiskinan dan dan kezaliman. "Kita tak perlu menyalahkan siapa pun di dalam masalah bencana yang berturut-turut terjadi di tanah air, karena perbaikan harus dimulai dari diri kita masing-masing,"

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa bencan banjir yang melanda Negara kita merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan sebab terjadinya bencana banjir disebsbkan dari beberapa hal adakalanya terjadi karena alam dan ada juga terjadi dikarenakan ulah manusia.

Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
ü Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
ü Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
ü Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
ü Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung

Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

PENUTUP
Demikianlah sekelumit pembicaraan dan bukti-bukti tentang bencana banjir yang melanda dinegara kita, yang berbagai macam dari sudut pandang mengapa selalu terjadi banjir dan bahkan seluruh kota-kota besar di indonesia,

Semua pembahasan dalam makalah ini merupakan ringkasan dari berbagai media internet yang berkaitan dengan Bencana Alam Indonesia Banjir.

Mudah-mudahan bisa diambil hikmah dan dijadikan sebagai pelajaran yang berharga bagi kita khususnya dan yang membaca pada umumnya. Semoga bermanfa’at fiddin wal ahirat. Amin

Indonesia Negara Paling Rawan Bencana Alam



Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Stategy for Disaster Reduction(UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana). Berbagai bencana alam mulai gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan rawan terjadi di Indonesia.

Bahkan untuk beberapa jenis bencana alam, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Inilah yang menasbihkan Indonesia sebagai negara dengan resiko dan dampak bencana alam tertinggi di dunia.

Dari berbagai jenis bencana alam, United Nations International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR) merangking jumlah korban pada 6 jenis bencana alam yang meliputi tsunami, tanah longsor, banjir, gempa bumi, angin topan, dan kekeringan.

Dan dari keenam jenis bencana alamtersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama pada dua bencana alam yakni tsunami dan tanah longsor, peringkat ketiga pada gempa bumi, dan peringkat keenam pada banjir. Hanya di dua bencana alam yakni kekeringan dan angin topan, Indonesia ‘absen’.


Sisa bencana alam banjir bandang di Pidie NAD, Maret 2011

Berikut peringkat negara terdampak bencana alam selengkapnya:
Bencana alam tsunami; Dari 265 negara Indonesia peringkat pertama dengan 5.402.239 orang terkena dampaknya. Mengalahkan Jepang (4.497.645 korban), Bangladesh (1.598.546 korban), India (1.114.388 korban), dan Filipina (894.848 korban).
Bencana alam tanah longsor; Dari 162 negara Indonesia peringkat pertama dengan 197.372 orang terkena dampaknya. Mengungguli India (180.254 korban), China (121.488 korban), Filipina (110.704 korban), dan Ethiopia (64.470 korban)
Bencana alam gempa bumi. Dari 153 negara Indonesia meraih peringkat ketiga dengan 11.056.806 orang terkena dampaknya setelah Jepang (13.404.870) dan Filipina (12.182.454). Dua peringkat di bawah Indonesia adalah China (8.139.068) dan Taiwan masing-masing dengan 8.139.068 dan 6.625.479 korban.
Bencana alam banjir; Dari 162 negara Indonesia berada diurutan ke-6 dengan 1.101.507 orang yang terkena dampaknya. Peringkat sebelumnya berurutan diduduki oleh Bangladesh (19,279,960 korban), India (15.859.640), China (3.972.502), Vietnam (3.403.041), dan Kamboja (1.765.674).
Bencana alam angin topan; Ranking pertama dikuasai Jepang dengan 22.548.120 korban disusul oleh Filipina, China, India, dan Taiwan.
Bencana alam kekeringan; Peringkat pertama adalah negara China dengan 71,297,700 disusul India, Amerika Serikat, Pakistan, dan Ethiopia.

Karena Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan bencana alam, Indonesia musti mempunyai standar penanganan yang baik terhadap dampak bencana alam. Mengingat bencana alam yang terjadi selain disebabkan oleh faktor alam juga oleh faktor manusiayang merusak alam, maka sudah sepatutnya kita bertindak lebih arif terhadap alam.

BANJIR DI AUSTRALIA SETELAH GELOMBANG PANAS.



Belum usai musim panas berlangsung di Australia, kini gelombang panas yang melanda benua itu digantikan dengan hujan lebat yang turun sepanjang akhir pekan lalu. Akibatnya Australia dilanda banjir yang menggenangi sejumlah kawasan di bagian timur Australia. Laporan dari Kepolisian Negara Bagian Quensland, Senin ( 28/1 ) menyatakan, empat korban tewas akibat terjangan banjir itu.

Korban banjir pertama diidentifikasikan sebagai pria jompo, ditemukan tewas mengambang di dekat kota Bundaberg, sekitar 385 kilometer arah utara Brisbane. Dua korban lainnya tewas akibat hanyut di dua kota berbeda, yakni Brisbane dan Gympie. Sedangkan korban tewas keempat adalah seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun.

Bocah ini bersama ibunya melintas di jalanan Brisbane saat pohon besar tumbang menimpanya. Kedua korban lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif, tetapi nyawa bocah malang ini tak tertolong. Sementara ibunya terluka dan masih dalam perawatan di rumah sakit.

Banjir yang menyerang Brisbane sebagai pusat kota bisnis dan ibu kota Negara Bagian Quensland, sebanyak 1.200 rumah di kota Bundaberg juga ikut terendam banjir. Kota ini terletak 360 kilometer sebelah utara Brisbane. Kota lain di Queensland yang ikut menderita akibat banjir, antara lain, Gladstone, Gympie dan Ipswich.


Warga menyaksikan ruas jalan yang tertutup banjir di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1. Sebanyak 1200 rumah di daerah tersebut terendam banjir akibat badai Oswald. Empat orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini.


Dimana ada banjir, tua dan muda bermain air. Warga bermain di derasnya banjir di tepi pantai kota Burleigh, Queensland, Australia, 28/1.


Tingginya air menyebabkan jembatan sungai Burnett tertutup oleh luapan sungai di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1.


Air semakin tinggi genangannya membuat warga
menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu kecil di Bundaberg, Queensland, Australia, 28/1,


Banjir juga menyebabkan air laut meluap hingga ke jalan utama Burleigh Heads, Queensland, Australia, 28/1.


Derasnya banjir dimanfaatkan warga bermain papan selancar di Downey Park, Brisbane, Australia. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Bremer, Australia, 28/1.


Warga menyaksikan luapan banjir yang menutup jalan utama di Bundaberg, Australia, Queensland, 28/1.


Warga menggunakan mobil pribadi mengungsi melewati genangan air yang menutup jalan dan halaman rumah. Mobil berusaha menerjang banjir di Chinderah, Australia, 28/1.

Peristiwa kali ini adalah banjir besar ketiga yang melanda Queensland dalam dua tahun terakhir. Banjir besar pada tahun 2011 menewaskan 35 orang. Pemerintah setempat mengerahkan sedikitnya 14 unit helikopter, termasuk dua heli Blackhawk milik militer, untuk menyelamatkan para korban banjir keluar dari wilayah yang terkepung banjir.

Akhirnya tim penyelamat berhasil menolong sedikitnya 18 warga yang mencoba bertahan di atas atap rumah masing-masing. Warga kota itu masih terus berjuang menyelamatkan diri dan berusaha keluar dari wilayah bencana dengan menggunakan rakit dan perahu. Satu keluarga dilaporkan terjebak di dalam mobil yang nyaris tenggelam ketika permukaan air semakin tinggi di daerah Biloela, sebelat barat kota Bundaberg, Minggu ini. ( AFP/AP )

Banjir 7: Akibat Drainase Buruk (Pelajaran dari China

Kota Beijing
Beijing adalah ibu kota negara China. Kota itu telah mengalirkan dana puluhan miliar dolar AS untuk melakukan modernisasi infrastruktur kota. Sejumlah bangunan megah didirikan saat kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Bandar udara nomor dua terbesar di dunia dibangun dan gedung pencakar langit bermunculan. Tetapi nbampaknya sistem drainase kota terlupakan. Dalam teknologi drainase, China ketinggalan puluhan tahun dari negara-negara maju.
Apa akibatnya?
Akibat dari buruknya sistem drainase kota, ketika terjadi hujan lebat sekitar dua minggu yang lalu, kota Beijing kebanjiran. Kondisi hujan yang terburuk dalam 60 tahun terakhir itu telah menyebabkan 37 orang tewas. Dari jumlah itu, 25 orang tewas tenggelam. Hampir 57.000 orang diungsikan dari rumah mereka. Pemerintah kota memberitakan bahwa kerugian akibat badai mencapai sedikitnys 10 miliyar yuan (setara dengan 1,6 miliar dolar AS atau 14,7 triliun rupiah).
Itulah akibat dari mengabaikan drainase.
Bagaimana dengan Jakarta? Bagi warga Jakarta, silahkan dipikirkan sendiri dahulu kondisi Jakarta. Hujan sebentar saja dapat menyebabkan Jakarta mengalami banjir.

Bencana Alam di Indonesia 5 (Bencana di Musim Angin Barat)

Macam-macam Bencana
Bulan Desember, Januari dan Februari adalah masa bertiupnya angin barat di sebagian besar Kepulauan Indonesia. Bersamaan dengan itu juga terjadi curah hujan yang tinggi. Konsekuensi dari keadaan tersebut adalah terjadinya gelombang tinggi di perairan Kepulauan Indonesia. Sementara itu di darat terjadi banjir, tanah longsor dan angin ribut.
Perencanaan Menghadapi Bencana
Kepulauan Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia. Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, dan Benua Asia terletak di belahan bumi utara; sedang Kepulauan Indonesia di khatulistiwa. Konsekuensi dari keadaan tersebut salah satunya adalah kawasan Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh monson yang bergerak dari Banua Australia ke Asia dan sebaliknya pada waktu-waktu tertentu.
Pada bulan Desember, Januari dan Februari, angin bertiup dari Benua Asia ke Benua Australia. Sebaliknya, pada bulan Juni, Juli dan Agustus, angin bertiup dari Benua Austalia ke Benua Asia. Pergantian musim angin tersebut berlangsung sepanjang tahun secara teratur. Berkaitan dengan bencana yang berasosiasi dengan musim angin barat di atas, maka dapat dipastikan bahwa asosiasi bencana tersebut akan berulang juga secara teratur setiap tahun.
Asosiasi bencana alam yang datang ketika musim angin barat telah diketahui. Lokasi kejadiannya pun diketahui sehingga dapat dipetakan penyebarannya. Apabila suatu kejadian dapat diketahui lokasi dan waktu kejadiannya, maka dapat pula direncanakan tindakan atau upaya untuk menghadapi dampaknya.
Untuk dapat membuat perencana menghadapi bencana, maka perlu dikatahui aneka dampak dari bencana tersebut bagi kehidupan manusia.
Dampak Bencana Alam bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh atau dampak dari berbagai bencana tersebut diatas terhadap kehidupan manusia di Kepulauan Indonesia terjadi dalam berbagai bentuk. Berikut ini digambarkan secara singkat tentang hal itu.
Gelombang tinggi memberikan pengaruh dalam bentuk terganggunya aktifitas pelayaran di perairan maupun di selat-selat yang menyebabkan terganggunya pelayaran antar pulau, serta nelayan tidak dapat ke laut mencari ikan. Terganggunya pelayaran antar pulau atau penyeberangan menyebabkan terganggunya transportasi barang dan manusia antar pulau. Sebagai contoh, terganggunya penyeberangan di Selat Sunda. Gelombang tinggi di perairan selat tersebut menyebabkan penyeberangan ferri tidak dapat beroperasi. Dampak lanjutannya adalah truk-truk pengangkut barang tidak dapat menyeberang. Kerugian ekonomi terjadi antara lain karena terlambatnya pengiriman barang. Untuk daerah-daerah yang pengiriman bahan pokok semata-mata melalui penyeberangan atau pelayaran antar pulau, terganggunya pengiriman barang mengakibatkan terganggunya kehidupan masyarakat dalam bentuk langkanya barang pokok dan naiknya harga-harga. Selain itu, untuk pulau tertentu, musim angin yang menyebabkan gelombang tinggi dapat menyebabkan pulau tersebut terisolir; seperti Pulau Bawean.
Banjir menyebabkan tergenangnya daerah pemukiman, pertanian dan terganggunta transportasi darat karena jalan-jalan yang tergenang. Kerugian ekonomi terjadi karena rusaknya rumah-rumah, lahan pertanian dan sarana transportasi; selain itu juga dapat terjadi kerugian karena terganggunya kegiatan pengiriman barang melalui jalan darat seperti melalui jalan tol. Misalnya banjir yang terjadi di awal tahun 2013 ini yang menggenangi jalan tol Jakarta – Merak.
Tanah longsor menimbulkan kerugian dalam bentuk rusaklnya rumah bila longsor mengenai rumah, dan mengganggu transportasi bila longsor yang terjadi menimbun jalan. Sementara itu angin ribut menyebabkan kerusakan rumah-rumah yang terkena.

Jakarta Under Water

Kemaren, Kamis 17 Januari 2013, Kota Jakarta dilanda banjir yang menggenangi sebagian besar kawasan kota itu. Banjir bahkan mencapai istana negara, dan acara penerimaan tamu negara, Presiden Argentina, sempat ditunda. Presiden sempat turun ke lapangan meninjau daerah banjir di Kali Ciliwung dengan mempergunakan Sea Rider. Gubernus DKI mengkoordinir kegiatan penanganan dampak banjir langsung dari lapangan. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor banyak yang diliburkan. Tanggap darurat banjir diumumkan oleh Gubernur DKI sampai tanggal 27 Januari 2013.
Banjir dimulai dengan siraman hujan lebat yang dimulai sekitar jam 02 dini hari. Setelah itu, air perlahan naik dan menggenangi berbagai kawasan kota Jakarta. Sebelum jam 08 pagi, para pekerja masih dapat mencapai kantor; setelah jam itu, lalu lintas kota lumpuh (Gambar 1). Banyak pegawai atau pekerja yang kembali sebelum sampai ke tempat kerjanya; dan yang sudah sampai berusaha pulang, meskipun dengan berjalan kaki. Ada juga yang memilih menginap di kantor dan pulang di pagi harinya. Militer mengerahkan truknya sebagai alat angkut menggantikan transportasi kota yang lumpuh. Kereta commuter line dari Bekasi hanya sampai Jatinegara, dan yang dari Bogor sampai Manggarai. Sore hari genangan banjir mulai surut, tetapi belum sampai habis semua genangan.
Banjir Bundaran HI Dari Atas Gedung
Gambar 1. Banjir di Bundaran Hotel Indonesia.
Banjir tahun ini lebih parah dari pada banjir tahun 2007 dan 2002. Jalan protokol dan istana negara sempat tergenang banjir. Kondisi ini terjadi antara lain karena jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di Latuharhari sepanjang 10 m. Gubernus DKI mengkoorinir langsung upaya memperbaiki tanggul yang jebol itu. Di malam hari, tersiar kabar bahwa tanggul telah diperbaiki.
Pada banjir kali ini sebuah peristiwa yang dramatis lain terjadi. Air banjir masuk membanjiri basement gedung UOB dan menjebak 4 orang pekerja kebersihan.
Di hari kedua, Jum ‘at 18 Januari 2013, sebagian besar daerah genangan banjir di hari pertama masih ada. Di pagi hari transportasi kota masih belum beroperasi. Menjelang siang, beberapa jalur busway bisa dioperasikan. Untuk kantor-kantor yang tidak tergenang banjir, pegawai-pegawainya adanyang masuk untuk bekerja. Namun, tanggul di Latuharhari jebol kembali dengan bukaan sepanjang 30 m. Gubernus DKI meminta bantuan kepada pihak swasta untuk memperbaiki tanggul itu.
—————————–
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memberitakan bahwa curah hujan yang terjadi di Jakarta pada saat banjir kali ini lebih rendah daripada curah hujan yang terjadi ketika bannir di tahun 2007. Ini artinya bahwa kontribusi curah hujan di tahun 2013 lebih kecil daripada di tahun 2007. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, sebagai penyebab banjir, kontribusi aliran sungai yang berhulu di daerah Bogor lebih besar daripada kontribusi curah hujan. Di lapangan, aliran Kali Ciliwung meluap.
Di Kota Jakarta sendiri bukan tidak ada masalah yang turut menyebabkan banjir lebih parah. Sampah yang tidak tertangani dengan baik dan sistem drainase kota yang buruk tidak disangkal lagi menyumbang bagi buruknya kondisi banjir tahun ini. Selain itu, jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat berkontribusi nyata bagi terjadinya genangan banjir di jalan Thamrin sampai ke istana negara.
—————————-
Ketika musim hujan datang dan banjir seperti sekarang ini, Bendungan Katulampa di Bogor mendapat perhatian yang tinggi (Gambar 2). Ketinggian airnya dipantau 24 jam dan terus menerus dilaporkan perkembangannya kepada khalayak umum. Hal itu karena volume air yang datang dari bendung itu menentukan kondisi banjir di Jakarta. Bagi pengendalian banjir di Jakarta, bendungan tersebut memegang peran yang sangat vital.  Muncul di dalam pikiran, apa yang akan terjadi dengan Kota Jakarta bila bendungan itu jebol di saat seperti sekarang ini? Rasanya sudah waktunya pula kita memikirkan kondisi bendungan tersebut, karena bendung itu adalah buatan Belanda dahulu dan umurnya sudah tua. Bendung Katulampa dibuat oleh Belanda pada tahun 1911 dan diresmikan tahun 1912. Berarti tahun ini genap 100 tahun umur bendung tersebut.
Gambar 2. Bendungan Katulampa. Keselamatan Jakarata dari bencana banjir sangat ditentukan oleh kondisi bendungan ini.
—————————
Hari ini, Sabtu 19 Januari 2013, adalah hari ketiga sejak banjir yang melumpuhkan Jakarta. Kota Jakarta terasa hangat meski mendung putih menutupi kota. Cuaca yang cerah sudah terlihat tadi malam. Langit bersih dengan bintang-bintang dan bulan sabit. Sebagian besar angkutan umum, termasuk busway telah beroperasi kembali, menandakan Jakarta telah berdenyut kembali meskipun beberapa kawasan masih tergenang banjir. Pelayanan kereta api masih terganggu. Secara umum, genangan banjir di Jakarta telah surut. Namun di daerah Penjaringan banjir masih tinggi dan ada kecenderungan naik.
Musim hujan masih akan berlangsung sampai Februari. Kondisi bulan purnama akan terjadi pada tanggal 27 Januari 2013. Ada yang memprediksi bahwa pada tanggal tersebut kemungkinan banjir akan datang kembali. Prediksi itu bisa menjadi kenyataan bila tanggal 25 dan 26 Januari 20113 terjadi curah hujan yang tinggi di Bogor dan Jakarta. Apabila tidak ada curah hujan yang tinggi di kedua kawasan tersebut, maka hanya akan terjadi banjir pasang-surut biasa di bagian utara Jakarta.
Semoga prediksi itu tidak menjadi kenyataan. Amin.
——————————
Hari ini, Minggu 20 Januari 2013, daerah Pluit, Penjaringan menjadi fokus perhatian dalam penanganan masalah banjir di Jakarta. Sementara di kawasan lain genangan banjir telah surut, genangan banjir di Penjaringan meningkat ketinggiannya. Hari ini  genangan masih mencapai lebih dari 1,5 m. Bagi kawasan Penjaringan, banjir kali ini adalah yang terburuk dalam sejarah kawasan itu. Untuk mempercepat penanganan masalah banjir di kawasan Pluit, Marinir TNI AL mengerahkan 3 kendaraan angkut amfibi yang dipergunakan untuk evakuasi, dan penyebaran bantuan logistik.
Pada hari ini, perbaikan tanggul di Latuharhary selesai dengan tanggul sementara. Upaya mencari pekerja yang terjebak di basement gedung UOB juga selesai, dengan 2 orang ditemukan selamat dan 2 orang tewas.
Presiden mengunjungi pengungsi banjir di daerah Jatinegara. Saat tulisan ini di-update, Menteri PU sedang memberikan penjelasan tentang program penanganan banjir Jakarta kepada Presiden di lapangan. Di sebutkan beberapa kali bahwa salah satu masalah utama dalam upaya penangulangan banjir adalah masalah pembebasan lahan.
Ada yang menarik, Presiden mengoreksi menterinya dalam berbahasa Indonesia. Pak menteri menyebutkan Banjir Kanal Barat, dan dikoreksi oleh Presiden bahwa dalam Bahasa Indonesia yang benar adalah Kanal Banjir Barat.
Pada penjelasan Menteri PU tersebut disampaikan beberapa rencana: (1) Penyelesaiam Kanal banjir Barat, (2) Sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, (3) Pembuatan Waduk Ciawi, (4) Terowongan bawah tanah serba guna, dan (4) Tanggul lepas pantai di Teluk Jakarta.
Setelah penjelasan Menteri PU, kemudian diadakan rapat tertutup antara Presiden, beberapa menteri terkait, Gubernur DKI, Ketua BNBP. Setelah pertemuan itu, Presiden mengumumkan pada konferensi pers bahwa prioritas upaya mengatasi banjir di Jakarta adalah: (1) Membuat sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur; kegitan ini ditanggung oleh Pemerintah Pusat dan diharapkan selesai pertengahan 2014, dan (2) Menata aliran Kali Ciliwung; kegiatan ini ditanggung bersama antara Pemerintah Pusat dan Pmda DKI.
Pada kesempatan ini Presiden juga menyinggung masalah sampah. Diperlukan kerjasama masyarakat luas untuk mengatasi masalah sampah ini.
Semoga berhasil.